Home » Aksara » Film » Menguji Keyakinan Akan Tuhan

Menguji Keyakinan Akan Tuhan Resensi Film Life Of Pi

4.25/5 (4)

IslamLib – Life of Pi, film ini akan menguji apakah Anda benar-benar bisa mempercayai keberadaan Tuhan atau tidak. Dengan menontonnya pula, Anda bisa mengetes apakah Anda termasuk orang yang bisa mempercayai keajaiban tanpa melihatnya langsung dengan mata kepala sendiri.

Bukankah Tuhan dan agama adalah tentang kita yang “percaya atau yakin” pada sesuatu yang seolah bersifat ajaib? Sesuatu yang memang tak bisa dibuktikan dengan melihat langsung menggunakan mata sendiri.

Film ini bukan film bertema agama.  Melainkan tentang petualangan. Sebuah film yang menuai banyak penghargaan skala dunia. Tontonan yang disuguhkan dengan cerita yang apik dan kualitas visual yang sangat menarik.

Di akhir cerita terselip sebuah misteri, tanda tanya. Film ini memang tak memberikan akhir cerita pasti. Ada dualisme yang disuguhkan. Masing-masing penonton berhak untuk menentukan sendiri mana yang dipercayai.

Pilihan inilah yang kemudian bisa membantu Anda untuk menguji apakah Anda benar-benar tipe orang yang bisa meyakini keberadaan Tuhan dan kejaiban tanpa mengalami atau melihatnya langsung. Atau malah sebaliknya.

Diceritakan, seorang remaja laki-laki, Pi Patel dan keluarganya harus pindah dari India ke Amerika. Keluarganya memiliki sebuah kebun binatang. Jadilah saat pindah hewan-hewan diangkut serta. Menggunakan kapal mereka pergi melintasi samudera.

Namun, di perjalanan bencana terjadi. Kapal itu tenggelam. Pi Patel satu-satunya manusia yang selamat. Selain dia, ada empat ekor hewan lain, zebra, kera, hyena (dubuk) dan harimau benggala. Pi dan empat hewan itu terombang ambing di atas perahu kecil tanpa layar.

Maka terjadilah kekacauan, hyena memakan zebra dan kera. Lalu mulai pula memangsa Pi. Saat hampir diterkam hyena, saat itu pulalah Pi menyadari di kapal kecil itu ada harimau benggala. Hyena yang hampir melahap Pi dimangsa harimau benggala, Pi selamat.

Tapi muncul ketakutan baru, bagaimana bisa ia selamat dari samudera yang amat luas itu dengan bertahan di sebuah kapal kecil bersama seekor harimau benggala? Jangan-jangan dalam hitungan jam atau  bahkan menit sudah habis tubuhnya dilahap hewan buas itu.

Kita lalu disuguhkan rentetan adegan bagaimana cara Pi bertahan hidup. Bayangkanlah betapa sulitnya seorang remaja yang tak punya pengalaman melaut harus terombang ambing di samudera luas. Bahkan bersama seekor hewan sebuas harimau benggala?

Tak usahlah Saya ceritakan terlalu mendetail agar tak menganggu kenikmatan Anda yang belum dan ingin menonton film ini nantinya.

Tapi ceritanya menjadi unik dan tak biasa. Apalagi sutradara Ang Lee menyuguhkannya dengan gambar yang amat-amat indah bernilai seni. Kita tak akan bosan menontonnya sampai akhir.

Terlepas dari cerita yang unik dan suguhan gambar yang menarik, seperti saya katakan tadi, film ini akan membantu anda menguji diri sendiri tentang kepercayaan pada Tuhan dan keajaiban. Anda akan menemukannya di akhir cerita dengan sebuah misteri.

Misteri ini bermula saat Pi sudah berlabuh di sebuah pulau, kota. Di rumah sakit ia ditanyai investigator asuransi kecelakaan kapal perihal bencana itu. Bagaimana kapal itu bisa tenggelam dan bagaimana bisa dengan ajaibnya remaja laki-laki itu selamat terombang-ambing berminggu-minggu lamanya?

Namun, ketika Pi menceritakan bagaimana ia selamat bersama empat hewan dan terakhir hidup bersama-sama dengan seekor harimau benggala di kapal kecil, dua investigator itu tak percaya. Mereka mengira Pi berbohong atau berhalusinasi. Mereka mendesak Pi untuk berkata jujur berkali-kali.

Bosan ditanyai, akhirnya Pi bercerita, bahwa tak ada hewan-hewan. Yang ada hanyalah ibunya yang ibaratkan kera, koki kapal sebagai heyna dan seorang awak kapal yang laiknya zebra. Dan harimau benggala adalah dirinya sendiri.

Koki kapal (heyna) yang kelaparan memakan ibunya (kera) dan awak kapal (zebra). Lalu, dirinya, Pi (harimau) yang kelaparan dan marah memakan pula si koki (heyna).

Saat mendengar cerita Pi itu akhirnya, kedua investigator terpengarah, kaget dan ngeri. Namun, mereka percaya cerita. Mereka lebih bisa yakin Pi dan koki berubah jadi kanibal pemakan sesama manusia daripada mempercayai Pi hidup bersama seekor harimau benggala dan sama-sama selamat.

Di sinilah, kita penonton akhinya dibuat bingung. Apakah benar selama ini Pi bersama harimau? Atau apakah film ini hanya menyuguhkan halusinasi Pi saja? Bahwa sutradara menyuguhkan cerita kanibal dengan pengandaian hewan?

Sampai film ini habis, misteri memang tak akan terjawab. Kita diminta untuk menentukan sendiri cerita yang kita (bisa) percayai. Akhir cerita yang membantu kita mencari tahu tipe manusia apakah kita? Apakah kita lebih bisa percaya pada kekejaman daripada percaya pada keajaiban? Lalu menilai apakah memang kita bisa menerima keberadaan Tuhan yang “ajaib” atau tidak.

Silahkan nilai tulisan ini

Leave a Reply

Your email address will not be published.