Kesimpulan Ngaji Hikam ke-12
1. ‘Uzlah atau menyingkir dari keramaian masyarakat merupakan langkah penting, bukan saja bagi orang yang sedang menjalani suluk atau kehidupan sufi, tetapi juga bagi orang kebanyakan pada umumnya. Sebab ‘uzlah pada intinya adalah kita bisa mengasingkan diri dari keramaian, mampu mem-fokuskan fikiran kita, sehingga kita bisa meraih hal-hal yang besar dan kesuksesan dalam hidup.
Seorang bijak pernah mengatakan bahwa ciri-ciri orang jenius adalah kemampuan untuk mengonsentrasikan diri pada suatu masalah, memikirkannya dengan sungguh-sungguh, dan dengan demikian bisa menemukan pemecahan atas masalah itu.
Karyua-karya besar dalam sejarah manusia lahir karena orang pecipta karya-karya itu mamu melakukan ‘uzlah. Jadi, ‘uzlah adalah kemampuann diri untuk bisa menjaga fokus, tidak larut dalam keramaian orang banyak.
‘Uzlah adalah tindakan yang berguna bagi banyak orang. Bukan saja bagi kaum sufi atau pengikut tarekat.
2. Dalam konteks kehidupan sufi, ‘uzlah ialah mengasingkan dari keramaian, agar batin kita bisa dikondisikan untuk sepenuhnya terpusat kepada Tuhan, Sumber Kehidupan, “sangkan paran”-nya kehidupan.
Tetapi. ‘uzlah hanyalah sarana saja agar kita bisa ber-tafakkur. Jika ‘uzlah dilakukan hanya dengan sekedar menghindari keramaian, tanpa diikuti dengan kegiatan tafakkur, maka itu tak banyak gunanya. Itu hanyalah pelarian dari kehidupan umum. ‘Uzlah hanya berguna jika kita menjadikannya sebagai wasilah atau instrumen untuk melakukan tafakkur. ‘Uzlah yang dibarengi tafakkur inilah yang akan membawa manfaat bagi rohani kita.
Sampai ketemu di Ngaji Hikam #13 besok.
Allahumma, ya Allah, semoga Engkau memberi kami kemampuan untuk tidak larut dalam keramaian, untuk terus bisa mengingatMu, tidak lengah oleh “al-aghyar“, hal-hal yang selain Engkau. Semoga hikmah Syekh Ibn Ataillah ini membawa manfaat bagi kehidupan rohani kami.
Mari kita tutup dengan bacaan hamdalah.
Wassalam.